Tenant’s Drama

Waktu dapat kabar bahwa kami akan kembali ke Perth, hal yang paling bikin semangat adalah pindahan ke rumah baru. Menetap. Betapa kata menetap itu sungguh berarti setelah perjalanan pendek kami yang penuh dengan pindahan.

Dalam 2.5 tahun usianya, Eden sudah pindahan kurang lebih 6 lokasi. Jadi membayangkan pindah ke rumah dimana kita bisa bikin ini itu dengan bebas merdeka rasanya sungguh luar biasa.

Waktu pindahan dan periode berakhirnya sewa rumah pun nyaris berdekatan. Tapi rupanya rencana dan harapan harus sedikit bergeser dulu.

Penyewa yang menempati rumah kami punya catatan yang kurang baik; rumah dan pekarangan kotor, sering telat bayar. Agen yang menangani sudah memberi peringatan dan kami pun sepakat untuk tidak memperpanjang masa sewa mereka. Tapi kemudian mereka minta perpanjangan satu bulan untuk pindahan dan mengosongkan rumah. Tapi yang terjadi kemudian…?

Mereka kabur sodara-sodara!!! 

Rumah ditinggal dalam keadaan kotor dan terkunci, masih ada barang di dalam rumah, pintu garasi rusak penyok luar dalam. Tentunya mereka kabur dengan membawa seluruh kunci rumah. Mendengar laporan dari agen, rasanya marah, sakit hati dan sedih.

Yang paling parah, mereka menemukan beberapa jarum suntik di dapur! Jadi agen langsung menelpon polisi untuk dibuatkan laporan dan catatan. Sesak rasanya, apalagi mereka ini juga keluarga dengan 2 anak kecil.

Kemudian agen harus melakukan proses ambil alih rumah, karena masih ada barang di dalamnya. Mereka memasang tulisan di pintu yang isinya kurang lebih; untuk menyerah terimakan property dalam waktu satu minggu atau kepemilikan akan di ambil alih.

Setelah lewat dari satu minggu, agen pun masuk rumah dengan membawa tukang kunci. Kami meminta agar seluruh kunci di rumah diganti, mengingat mereka masih pegang kunci. Tapi ternyata drama belum selesai…

Agen melihat kaca jendela dapur pecah berantakan dan ada orang tidur di salah satu ruangan! Agen pun menghubungi polisi dan ternyata yang tidur adalah suami dari pasangan penyewa. Polisi pun langsung membawa dia pergi dalam keadaan terborgol. Karena memaksa masuk property orang lain sudah merupakan proses melanggar hukum.

Persis sebelum polisi tersebut pergi, datang mobil polisi lain. Rupanya orang tersebut sedang dicari polisi untuk sesuatu. Entah apa kami sudah ga pengen tau deh.

Takut, marah, kesal, sedih, kecewa. Semua campur aduk. Rumah yang kami pilih dan beli dengan penuh rasa cinta dan harapan, yang belum sempat ditinggali, diacak-acak begitu saja sama orang yang ga bertanggung jawab. Sigh…

Anywaaaaay…

Akhirnya setelah proses pembersihan yang dibantu oleh agen, serah terima kunci pun dilakukan.

Halaman berantakan terbengkalai, rumput liar disana sini dan pohon ga terurus tampak seperti belukar. Ditambah puntung rokok bertebaran disetiap sudutnya.

Salah satu pintu rusak seperti kena tonjok atau tendang, tembok bocel dan ada beberapa bekas bor, eternit bocel dan ada beberapa pengait, keran kamar mandi rusak, coretan di tembok, noda di tirai dan karpet, dll dst dsb… πŸ’”

Uang jaminan sebesar satu bulan sewa pun ga cukup untuk membereskan segala yang ditinggalkan penyewa. Duh betul-betul bikin emosi.

Kami sudah mulai nyicil untuk melakukan pembersihan dan perbaikan. Sewa tukang disini harganya selangit, jadi lebih baik dilakukan sendiri. Resikonya, waktu pengerjaan lama karena M tetap harus kerja sedangkan saya pegang 2 bocah jadi ga bisa bantu banyak.

Semoga setelah ini rumah kami aman selamat dan jauh dari segala kejahatan, dan kami sekeluarga selalu dalam lindungan Allah SWT. Doakan kami bisa segera pindah ya…

13 Comments

  1. Waduh D, parah banget ya. Apakah biaya kerusakan ngga bisa di declare pake asuransi si tenant? Ah pasti kalian dan agen kalian udah usaha macem-macem supaya ada penggantian kerusakan ya.

    Duh, ini musibah. Semoga seterusnya aman tinggal situ ya.

    1. Semua sudah dibuatkan laporan polisi sih mba Yo, tapi kalau ga terlalu besar klaimnya kyanya akan kami handle sendiri aja, klo ga nanti preminya malah tinggi.
      Aamiin, smoga aman seterusnya. Makasih ya mba Yo…

  2. Wah Din, bacanya ikutan sedih karena rumahmu diacak2 gitu. Gregetan juga sama penyewanya bisa seenak udel ga ngerawat rumah yg disewa. Ini ceritanya kalian kembali lagi ya Din? Ga tinggal di Jakarta lagi?

  3. Omegod Diiiiinny koq bisa sih si penyewa sepertinya junkie yah?? Waktu nyewain di agent ga cek and ricek ya? That’s terrible! But, hopefully every thing will be ok after this ya, perlu banyak yg dibenerin kayaknya ya?

Tinggalkan komentar